sexcamlaptop test
JANGAN LEWATKAN!
Home » Kajian » Dasar-dasar Ekonomi Islam

Dasar-dasar Ekonomi Islam

Pembicara : Dr. Jaka Isgiyarta, M.Si., Akt.
 
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Terdapat beberapa motivasi dalam kehidupan ekonomi islam, diantaranya :
  1. Kecintaan kita pada Allah SWT;
  2. Lebih mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia;
  3. Tolong menolong dalam kebaikan;
  4. Optimis berbuat baik, bekerja niat untuk beribadah; 
  5.  Menyadari bahwa hidup penuh ujian.
Jika kita punya lima motivasi tersebut, kita tidak akan mudah stres atas segalanya karena kita telah berserah kepada Allah SWT.
Ilmu ekonomi konvensional mendorong manusia untuk mementingkan dunia. Manusia berlomba-lomba untuk mengumpulkan harta dan memiliki banyak risiko.
Ilmu ekonomi islam mendorong manusia untuk mementingkan akhirat sehingga risiko yang dimiliki umat islam hanya satu yaitu masuk neraka. Nauzubillahiminzalik.
Seseorang yang berniat baik untuk melakukan sesuatu dia sudah dapat pahala. Tidak ada risiko untuk orang-orang yang niat berbuat baik. Jika kita berbuat baik, rahmat Allah SWT akan dekat sehingga Allah SWT juga akan menolong kita.
Rezeki dalam Islam
Dalam Islam rezeki yang kita punya hanya titipan dari Allah SWT. Rezeki adalah ujian bukan ukuran. Dengan mengingat bahwa rezeki adalah titipan dari Allah, seharusnya kita mencari amal bukan harta.
Konsumsi
Ilmu Ekonomi konvensional mendorong manusia memaksimalkan kepuasan, sehingga kepuasan pribadilah yang menjadi ukuran. Dalam Ilmu ekonomi  Islam kita dianjurkan untuk mengonsumsi barang yang halalan thayyiban  secukupnya, tidak berlebih-lebihan.  Kekayaan yang umat islam miliki digunakan untuk jihad fi sabilillah, digunakan untuk kepentingan agama Allah SWT.
(QS: Al-Anfaal Ayat: 3)
الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.

Produksi
Ekonomi konvensional berorientasi pada keuntungan bukan untuk menolong, sehingga yang terpenting adalah  memaksimalkan produksi sehingga keuntungan yang dicapai maksimal.
Dalam Islam produksi yang cukup dan bermanfaat adalah yang utama. Produksi menggunakan bahan baku yang halal dan jumlah produksi tidak boleh melebihi kebutuhan.  Hal ini dikarenakan dalam islam sangat tidak dianjurkan untuk berlebih-lebihan.

-ksei undip

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>