Forum Group Discussion (FGD) kembali dilaksanakan oleh KSEI FEB Undip pada Jumat (22/5). FGD yang bertempat di Masjid At-Taqwa FEB Undip ini mengambil tema “Mengapa Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah Tidak Sesuai Harapan?”. FGD dibuka oleh Vega Alberta sebagai MC, dilanjutkan dengan tilawah oleh Feisal Ardi. Memasuki acara inti, FGD dibuka oleh Tholhah selaku moderator yang menyatakan bahwa sekarangperkembangan Lembaga Keuangan Syariah cenderung melambat. Padahal, dilihat dari sejarahnya, Bank Syariah seperti Bank Muamalat dapat mengatasi krisis di tahun 1998. Hal ini tentu dapat menjadi pembelajaran bahwa Lembaga Keuangan Syariah seharusnya lebih mampu meningkatkan potensinya.
Berbagai pendapat mengenai penyebab Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia yang tertinggal dari Lembaga Keuangan Konvensional diungkapkan pada FGD ini, diantaranya adalah otoritas pemerintah yang rendah karena cenderung lebih mengutamakan Bank Konvensional, kurangnya infrastruktur , kurangnya pengetahuanmengenai diharamkannya bunga dalam perbankan, dan kurangnya sosialisasi serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap Lembaga Keuangan Syariah.
Dari berbagai penyebab tersebut, terdapat beberapa solusi untuk meningkatkan perkembangan dari Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia yang diungkapkan dalam FGD. Solusi yang dapat dilakukan yaitu menggencarkan sosialisasi mengenai pengetahuan riba melalui seminar atau sejenisnya. KSEI sebagai salah satu kelompok studi harus menguasai pengetahuan tentang riba agar mampu menekan dan menggencarkan sosialisasi. Selain itu, perbaikan dan pembenahan diri perlu dilakukan terlebih dahulu. Diperlukan pula pendidikan wajib agar pengetahuan akan riba ini dapat terinternalisasi kepada masyarakat secara merata. Dari sisi pemerintah, dibutuhkan komitmen besar dari pemerintah agar Lembaga Keuangan Syariah dapat lebih berkembang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berasal dari output profesional juga dibutuhkan, salah satunya melalui penciptaan lulusan Ekonomi Islam yang kompeten sehingga mempunyai pengetahuan baik dalam menjalankan Lembaga Keuangan Syariah.
Pada akhir diskusi, Feisal Ardi mengatakan,“ Masih banyak yang harus diperbaiki. Ini tugas kita sebagai pejuang Ekonom Rabbani untuk terus mengkritisi dan mengubah mindset masyarakat yang salah.” tuturnya.
Ditulis oleh :
Novita Putri
Staff Kajian