Dalam kitabnya Muqaddimah, Ibnu Khaldun membahas fungsi dan peran Muhtasib dan pencetakan Dinar dan Dirham. Kitab Muqaddimah karya Ibnu Khaldun merupakan kitab klasik yang wajib menjadi salah satu rujukan bagi kaum Muslim. Isinya sangat luas, merangkum berbagai cabang ilmu dan pengetahuan kehidupan manusia dalam rentang waktu yang panjang. Di dalam kitab ini, Ibnu Khaldun membahas berbagai topik seperti sejarah, geografi, matematika, agama, tata pemerintahan dan politik, model ekonomi, pendidikan , dan sebagainya, yang dijalankan oleh umat Islam di masa lalu. Namun demikian, membaca buku Muqaddimah, haruslah dengan perpektif yang tepat, bukan sekadar melihatnya sebagai catatan sejarah masa lalu. Kitab ini justru sangat penting dan relevan bagi Umat Islam kini, dan dalam merancang kembali masa depan Islam, di masa gelap – ketika Islam hilang dari muka bumi, digantikan sepenuhnya oleh kapitalisme sebagaimana kita jalani hari ini. Pasar Terbuka Satu hal yang sangat mendasar dan penting yang dapat ditemukan dalam kitab Muqaddimah adalah pernyataan Ibn Khaldun bahwa kemajuan suatu masyarakat, selain karena jumlah dan keragaman anggotanya, ditandai oleh dinamika pasar-pasarnya. Masyarakat yang maju ditandai oleh dinamisnya pasar, atau suq, dan sebaliknya matinya pasar-pasar menandakan kemunduran masyarakat. Hal ini sangat bisa dimengerti karena aktifnya pasar menunjukkan produktifitas dan pemerataan kemakmuran. Keberadaan pasar sendiri merupakan salah satu sunnah terpenting yang diteladankan oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam sejak awal pembentukan masyarakat Muslim di Madinah al Munawwarah. Dua institusi pertama yang dibangun oleh Rasul sallalahu alayhi wa sallam sesudah berhijrah ke Madinah adalah masjid dan pasar, dan Rasul menyatakan: ‘Sunnahku di Pasar sama dengan sunnahku ... Read More »
Al-Amwal
Beda Asuransi Syariah dengan Konvensional
05 Maret 2012 •oleh: Ust. Aris Munandar, S.S., M.PI. Asuransi itu ada dua macam: Pertama, asuransi takafuli atau asuransi islami atau asuransi syariah.Perusahaan asuransi hanya berperan sebagai pihak yang memutar atau mengelola uang uang polis nasabah untuk kepentingan nasabah. Pihak perusahaan membuat rekening atas nama nasabah asuransi. Polis asuransi dari nasabah, sebagiannya dimasukkan ke rekening tersebut, sebagian lagi untuk biaya operasional pengelola dan ada keuntungan yang didapatkan dari memutarkan uang tersebut. Inilah asuransi ta’awuni [baca: asuransi syariah]. Ada empat perusahaan asuransi dengan model semacam ini di Arab Saudi. Jika dijumpai asuransi semacam ini maka sah sah saja menjadi anggotanya dan memanfaatkan uang bantuan dari perusahaan asuransi tersebut. Kedua, asuransi konvensional baik berkedok asuransi syariah atau pun tanpa kedok apapun.Perbedaan pokok antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional adalah dalam asuransi non syariah semua polis dari nasabah masuk ke rekening perusahaan dengan status hak milik perusahaan asuransi. Inilah perbedaan mendasar antara asuransi yang benar-benar syariah dengan asuransi konvensional. Dalam asuransi konvensional, polis yang masuk dari nasabah itu menjadi harta milik perusahaan asuransi dan nasabah tidak punya hak atas uang tersebut kecuali jika ada musibah. Sehingga dalam hal ini terjadi tukar menukar, setor uang untuk mendapatkan uang. Oleh karena itu, transaksi yang terjadi mengandung jahalah atau ketidakjelasan. Akan tetapi jika seorang itu terlanjur menjadi nasabah asuransi konvensional, maka dia boleh memanfaatkan uang bantuan dari perusahaan asuransi tersebut sebesar total uang polis yang pernah dia setorkan. Uraian di atas adalah penjelasan Syaikh Dr Abdullah bin Nashir Al Sulmi bisa disimak pada link berikut ini:www.way2allah.com pengusahamuslim.com -ksei ... Read More »
Etika Pemasaran dalam Islam
Dewasa ini sering kita jumpai cara pemasaran yang tidak etis, curang dan tidak professional. Kiranya perlu dikaji bagaimana akhlak kita dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Atau lebih khusus lagi akhlak dalam pemasaran kepada masyarakat dari sudut pandangan Islam. Kegiatan pemasaran seharusnya dikembalikan pada karakteristik yang sebenarnya. Yakni religius, beretika, realistis dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Inilah yang dinamakan marketing syariah, dan inilah konsep terbaik marketing untuk hari ini dan masa depan. Prinsip marketing yang berakhlak seharusnya kita terapkan. Apalagi nilai-nilai akhlak, moral dan etika sudah diabaikan. Sangat dikhawatirkan bila menjadi kultur masyarakat. Perpektif pemasaran dalam Islam adalah ekonomi Rabbani (divinity), realistis, humanis dan keseimbangan. Inilah yang membedakan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi konvensional. Marketing menurut Islam memiliki nilai dan karakteristik yang menarik. Pemasaran syariah meyakini, perbuatan seseorang akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Selain itu, marketing syariah mengutamakan nilai-nilai akhlak dan etika moral dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, marketing syariah menjadi penting bagi para tenaga pemasaran untuk melakukan penetrasi pasar. Dalam Islam terdapat sembilan macam etika (akhlak) yang harus dimiliki seorang tenaga pemasaran. Yaitu: (1) Memiliki kepribadian spiritual (taqwa); (2) Berkepribadian baik dan simpatik (shiddiq); (3) Berlaku adil dalam berbisnis (al-’adl); (4) Melayani nasabah dengan rendah hati (khitmah); (5) Selalu menepati janji dan tidak curang (tahfif); (6) Jujur dan terpercaya (amanah); (7) Tidak suka berburuk sangka; (8) Tidak suka menjelek-jelekkan; dan (9) Tidak melakukan suap (risywah). Selain sembilan etika tersebut, marketer syariah harus menghindari hal-hal sebagai berikut: (1) Tidak adil dalam penentuan tarif dan uang pertanggungan; (2) Melakukan transaksi terhadap produk yang mengandung unsur maisar, gharar, dan riba maisar; transaksi tadlis; (3) Khianat atau tidak menepati janji; (4) Menimbun barang untuk menaikkan ... Read More »
KONSEP DASAR KEUANGAN DALAM AL-QURAN
Dasawarsa terahir ini system keuangan telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia, lebih luas lagi sistem keuangan telah menjadi semacam melting pot (peleburan) bagi seluruh aktifitas pelaku ekonomi dari induvidu, perusahaan sampai negara. Menyadari akan pentingnya sistem keuangan bagi kehidupan manusia, maka Al-Quran sebagai petunjuk bagi seluruh alam tentu memiliki konsepnya sendiri. Konsep keuangan dalam Alquran dapat dilihat dari dua sudut pandang pertama pendekatan operasional yang meliputi konsep teori dan analisa, keduapendekatan pencatatan, yakni rambu-rambu pencatatan yang ditetapkan dalam Al-Quran. Pertama Pendekatan Operasional, untuk pendekatan pertama ini Al-Quran lebih banyak membicarakan tentang riba. Larangan riba yang terdapat dalam Al Qur’an tidak diturunkan sekaligus, melainkan diturunkan dalam empat tahap: - Tahap pertama, menolak anggapan bahwa pinjaman riba yang pada zhahirnya seolah-olah menolong mereka yang memerlukan sebagai suatu perbuatan mendekati atau taqarrub kepada Allah . - Tahap kedua, riba digambarkan sebagai suatu yang buruk. - Tahap ketiga, riba diharamkan dengan dikaitkan kepada suatu tambahan yang berlipat ganda. Para ahli tafsir berpendapat, bahwa pengambilan bunga dengan tingkat yang cukup tinggi merupakan fenomena yang banyak dipraktekkan pada masa tersebut. - Tahap terakhir, Allah dengan jelas dan tegas mengharam-kan apa pun jenis tambahan yang diambil dari pinjaman. Kedua Pendekatan Pencatatan: pada pendekatan kedua ini Al-Quran memberikan kerangka penulisan transaksi keuangan, firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), ... Read More »
PERKEMBANGAN EKONOMI ISLAM DI DUNIA
Perkembangan Ekonomi Islam di dunia saat ini : Inggris semakin yakin, sedangkan AS terkesan malu-malu dalam mengadopsi sistem Ekonomi Islam. Ballroom sebuah hotel bintang lima di jantung London, Inggris, penuh dengan tarusan bankir, pengacara, dan investor papan atas dunia. Mereka yang datang dari berbagai negara di Asia, Eropa, dan Timur Tengah, saling membuat penawaran, dan banyak yang berakhir pada penandatanganan kesepakatan. Satu negara yang absen di acara ini: Amerika Serikat.Keuangan Islam — yang kemudian makin mendunia setelah Inggris mengadopsinya — telah berkembang pesat selama dekade terakhir. Sistem ekonomi ini telah menarik semua pemain internasional kunci, meninggalkan Amerika Serikat dalam industri global yang semakin menguntungkan itu. Saat krisis ekonomi menghantam dunia dua tahun lalu, perbankan Islam menjadi juru selamat. Sistem ini menjadi area pertumbuhan utama untuk pembiayaan internasional. Memang asetnya hanya mewakili sekitar 2 persen sampai 3 persen dari aset keuangan global, atau hampir 1 triliun dolar AS, tetapi tumbuh rata-rata 25 persen setiap tahun. Kini banyak negara berlomba untuk menjadi pusat global bisnis keuangan syariah. Untuk yang satu ini, London jauh di depan dibanding New York: menjadi mercu suar ekonomi syariah di Eropa. Tak terbendungnya perkembangan ekonomi syariah membuat gerah pihak tertentu — untuk tak menyebut Amerika Serikat. “Telah ada resistensi untuk memperluas pasar keuangan Islam di negara tertentu,” Mohamad Nedal Chaar al, Sekretaris jenderal Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions, badan internasional terkemuka yang mengawasi industri ini, saat ia menyambut delegasi ke konferensi di London itu. “Kami mengerti ada kurangnya pengetahuan tentang sistem, tetapi kadang-kadang semua berujung ... Read More »