KSEI FEB Undip mengadakan acara Kajian Fiqih Muammalah (Kafilah) keempat pada Jumat (29/5) dengan tema “Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam” di masjid At-Taqwa Kampus FEB Undip. Kajian yang merupakan agenda rutin tiap dua minggu oleh KSEI Undip ini bertujuan untuk menambah ilmu ekonomi islam untuk peserta kajiannya serta sebagai forum diskusi untuk membahas tema yang sedang dipaparkan. Kajian dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan sambutan dari Tholhah selaku Kabiro Departemen Kajian, diikuti oleh tilawah dari Aziz Hidayatullah. Hadir sebagai pembicara adalah Aris Anwaril Muttaqin selaku dosen program studi Ekonomi Islam FEB Undip. Aris menjelaskan tentang definisi pasar pada umumnya. Aris juga menjelaskan sejarah pasar yang dimulai pada zaman Rasulullah SAW, dimana Rasulullah pada saat itu membangun pasar setelah membangun masjid Nabawi pada Hijrah pertamanya di Madinah. Pasar konvensional mengabaikan beberapa prinsip atau yang disebut sebagai ceteris paribus. Pasar dalam sudut pandang islam, pasar harus memiliki lima nilai yang tidak boleh dilupakan, yaitu spiritual, moral, intelektual, kultural, dan sosial. Apabila tidak ada nilai-nilai tersebut dalam suatu pasar diikuti dengan fokus hanya pada pembentukan harga, akan selalu ada pihak yang merasa dirugikan. Usai pemaparan materi dibuka sesi tanya jawab, acarapun berakhir pada pukul 11.30 WIB. ditulis oleh: Muhammad Hatta Izzaka Staff jaringan dan acara Read More »
Kajian
Mengapa Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah Tidak Sesuai Harapan?
Forum Group Discussion (FGD) kembali dilaksanakan oleh KSEI FEB Undip pada Jumat (22/5). FGD yang bertempat di Masjid At-Taqwa FEB Undip ini mengambil tema “Mengapa Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah Tidak Sesuai Harapan?”. FGD dibuka oleh Vega Alberta sebagai MC, dilanjutkan dengan tilawah oleh Feisal Ardi. Memasuki acara inti, FGD dibuka oleh Tholhah selaku moderator yang menyatakan bahwa sekarangperkembangan Lembaga Keuangan Syariah cenderung melambat. Padahal, dilihat dari sejarahnya, Bank Syariah seperti Bank Muamalat dapat mengatasi krisis di tahun 1998. Hal ini tentu dapat menjadi pembelajaran bahwa Lembaga Keuangan Syariah seharusnya lebih mampu meningkatkan potensinya. Berbagai pendapat mengenai penyebab Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia yang tertinggal dari Lembaga Keuangan Konvensional diungkapkan pada FGD ini, diantaranya adalah otoritas pemerintah yang rendah karena cenderung lebih mengutamakan Bank Konvensional, kurangnya infrastruktur , kurangnya pengetahuanmengenai diharamkannya bunga dalam perbankan, dan kurangnya sosialisasi serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap Lembaga Keuangan Syariah. Dari berbagai penyebab tersebut, terdapat beberapa solusi untuk meningkatkan perkembangan dari Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia yang diungkapkan dalam FGD. Solusi yang dapat dilakukan yaitu menggencarkan sosialisasi mengenai pengetahuan riba melalui seminar atau sejenisnya. KSEI sebagai salah satu kelompok studi harus menguasai pengetahuan tentang riba agar mampu menekan dan menggencarkan sosialisasi. Selain itu, perbaikan dan pembenahan diri perlu dilakukan terlebih dahulu. Diperlukan pula pendidikan wajib agar pengetahuan akan riba ini dapat terinternalisasi kepada masyarakat secara merata. Dari sisi pemerintah, dibutuhkan komitmen besar dari pemerintah agar Lembaga Keuangan Syariah dapat lebih berkembang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berasal dari output profesional juga dibutuhkan, salah satunya melalui penciptaan lulusan ... Read More »
Meningkatkan Pemahaman BMT
Kajian KSEI FEB UNDIP kembali diadakan pada Jumat (15/5) di Majid FEB Undip pukul 10.00 WIB dengan mengusung tema “Pemahaman akan BMT”. Hadir sebagai pembicara yaitu Arif Pujiyono selaku dosen FEB Undip. Kajian ini juga dihadiri oleh anggota KSEI FEB Undip sebagai peserta. Acara dibuka oleh Tholhah Rofif Abdurrohman, dilanjutkan dengan tilawah oleh Muhammad Fajri. Pembahasan dimulai dengan materi tentang sejarah terbentuknya BMT. BMT merupakan badan atau rumah yang mengumpulkan harta kaum muslim . Salah satu sejarah pada awal Islam, penjaga Baitul Maal adalah Abu Hurairah. Dalam perkembangannya, fungsi BMT tidak hanya untuk mengumpulkan harta, namun juga untuk usaha bisnis agar harta yang ada menjadi lebih produktif. Istilah ini kemudian lebih dikenal dengan Baitul Maal wa Tamwil atau Badan Usaha Mandiri Terpadu. Dalam bentuk badan hukum, BMT masih menginduk pada salah satu dari dua bentuk lembaga keuangan mikro yaitu Koperasi dan Perseroan Terbatas (PT). Hal ini tergantung di bawah lembaga mana BMT tersebut didirikan. Perbedaan BMT dengan koperasi umum yaitu BMT tidak menggunakan bunga dan menggunakan sistem bagi hasil. Dalam sistem operasionalnya, BMT sama dengan Bank Syariah. BMT memiliki dua bentuk fungsi dan produk, yaitu Al Mal dan Tanwil. Al Mal berkaitan dengan fungsi sosial. Produk disalurkan menggunakan dana yang dihimpun dari zakat, infak, sedekah. Tanwil memiliki tiga fungsi, yaitu manajer investasisebagai penghimpun dana dengan produk tabungan jangka pendek dan jangan panjang, investor sebagai penyalur dana dengan prinsip jual-beli dan prinsip bagi hasil, dan fungsi jasa layanansebagai perwakilan jika terjadi transaksi. Terkait tentang kesiapan BMT dalam menghadapi MEA ataupun lembaga keuangan ... Read More »
Menghidupkan Wakaf
Bertempat di Masjid FEB Undip, KSEI Undip melaksanakan kajian rutin bertajuk “Menghidupkan Wakaf” pada Jumat (10/3) pukul 10.00 WIB. Kajian ini dihadiri oleh para anggota KSEI Undip. Acara dimulai dengan pembukaan oleh Tholhah Rofif Abdurrohman, dan dilanjutkan dengan tilawah oleh Muhammad Aziz Hidayatullah. Hadir sebagai pembicara yaitu Adityawarman selaku dosen FEB Undip sekaligus pembina KSEI FEB Undip. Adityawarman menyampaikan bahwa terdapat empat roda ekonomi yang harus berputar, yaitu: mata uang yang adil (dinar dan dirham), penggunaan akad-akad syar’i yang tepat termasuk untuk pasar modal syariah dan perbankan syariah, pasar dan pelaku pasar, serta ziswaf. Wakaf merupakan salah satu kunci dalam membangun peradaban Islam. Wakaf memiliki arti sebagai penahan kepemilikan suatu benda yang kekal zatnya, tidak dijual serta tidak pula diwariskan, dan digunakan untuk kemakmuran umat. Pemerintah perlu meningkatkan perannya untuk mengorganisasikan wakaf. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan anggaran untuk Badan Wakaf Indonesia, dan dengan sosialisasi tentang wakaf. Selain itu, diperlukan pengelolaan wakaf yang baik, karena dengan pengelolaan wakaf yang baik, berbagai biaya untuk aktivitas pelayanan sosial seperti biaya kesehatan dan pendidikan dapat dibebaskan sebagaimana yang telah terjadi pada kejayaan peradaban Islam di masa lalu. Usai penyampaian materi, selanjutnya diadakan sesi tanya jawab. Kajian ini ditutup oleh Tholhah Rofif Abdurrohman pada pukul 11.20 WIB. ditulis oleh: Bondan Ratnasari Staf Penelitian Read More »
Ada Apa Denganmu Beras (?)
Kajian KSEI FEB Undip 2015 telah dilaksanakan untuk pertama kalinya pada hari Jumat, (27/3) di Masjid FEB Undip pukul 09.30 hingga 11.30. Kajian dengan konsep Forum Group Discussion (FGD) ini mengusung tema “Ada Apa Denganmu Beras?”. FGD diawali dengan tilawah oleh Fajar Fitriyanto dan dilanjutkan dengan diskusi dengan moderator Presiden KSEI FEB Undip, Feisal Ardi. Berbagai tanggapan bermunculan dan menjadi bahasan menarik bagi para pengurus. Ada yang berpendapat bahwa penyebab harga sembako (utamanya beras) naik itu karena politik, sistem ekonomi yang kurang baik, ongkos transportasi, kurangnya pasokan, dan lain-lain. Selain beberapa pendapat ada juga pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan seperti mengapa Indonesia harus impor sembako khususnya beras. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul didiskusikan bersama secara seimbang dengan menggunakan sudut pandang dari kacamata konvensional maupun ekonomi Islam. Secara konvensional, para pengurus banyak menyampaikan tanggapannya mengenai faktor-faktor yang menyebabkan harga sembako naik, yaitu karena faktor transportasi, faktor dollar yang semakin menguat, hingga ke faktor psikologis. Penyebab tersebut juga dijelaskan juga menggunakan pendekatan penawaran dan permintaan dalam konsep makro. Untuk faktor transportasi, disebabkan karena perilaku produsen untuk tidak menurunkan ongkos, khususnya organda yang menetapkan tarif angkutan umum. Jadi apabila belum ada surat perintah dari organda untuk menurunkan tarif angkot maka sopir angkot tidak akan menurunkan tarifnya. Setelah bahasan ditelaah menggunakan kacamata konvensional, diskusi beralih fokus menggunakan sudut pandang ekonomi Islam, khususnya bagaimana ekonomi Islam menjawab permasalahan-permasalah tersebut. Solusi-solusi pun mulai didiskusikan seperti beralih menggukan sistem syariah, pendanaan dari dana halal, menggunakan sistem jual beli secara islam, peningkatan sektor rill sekaligus sektor finansial dengan konsep syariah, perbaikan distribusi ... Read More »
Dasar-dasar Ekonomi Islam
Pembicara : Dr. Jaka Isgiyarta, M.Si., Akt. Bismillaahirrahmaanirrahiim Terdapat beberapa motivasi dalam kehidupan ekonomi islam, diantaranya : Kecintaan kita pada Allah SWT; Lebih mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia; Tolong menolong dalam kebaikan; Optimis berbuat baik, bekerja niat untuk beribadah; Menyadari bahwa hidup penuh ujian. Jika kita punya lima motivasi tersebut, kita tidak akan mudah stres atas segalanya karena kita telah berserah kepada Allah SWT. Ilmu ekonomi konvensional mendorong manusia untuk mementingkan dunia. Manusia berlomba-lomba untuk mengumpulkan harta dan memiliki banyak risiko. Ilmu ekonomi islam mendorong manusia untuk mementingkan akhirat sehingga risiko yang dimiliki umat islam hanya satu yaitu masuk neraka. Nauzubillahiminzalik. Seseorang yang berniat baik untuk melakukan sesuatu dia sudah dapat pahala. Tidak ada risiko untuk orang-orang yang niat berbuat baik. Jika kita berbuat baik, rahmat Allah SWT akan dekat sehingga Allah SWT juga akan menolong kita. Rezeki dalam Islam Dalam Islam rezeki yang kita punya hanya titipan dari Allah SWT. Rezeki adalah ujian bukan ukuran. Dengan mengingat bahwa rezeki adalah titipan dari Allah, seharusnya kita mencari amal bukan harta. Konsumsi Ilmu Ekonomi konvensional mendorong manusia memaksimalkan kepuasan, sehingga kepuasan pribadilah yang menjadi ukuran. Dalam Ilmu ekonomi Islam kita dianjurkan untuk mengonsumsi barang yang halalan thayyiban secukupnya, tidak berlebih-lebihan. Kekayaan yang umat islam miliki digunakan untuk jihad fi sabilillah, digunakan untuk kepentingan agama Allah SWT. (QS: Al-Anfaal Ayat: 3) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (Yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Produksi Ekonomi konvensional berorientasi pada keuntungan bukan untuk menolong, ... Read More »
Kebenaran Ilmu
Pembicara : Dr. Jaka Isgiyarta, M.Si., Akt. Agama dan ilmu sosial jika dipisahkan akan menuju ke kafiran.Teori ekonomi mengenai supply and demand yang berasal dari pandangan orang-orang barat adalah teori yang tidak adil. Kita harus mempelajari ayat-ayat Qauniyah untuk kehidupan yang lebih baik tanpa harus menggunakan teori orang-orang barat yang sebenarnya mendorong orang-orang untuk berperilaku individualis. Tujuan ilmu sosial adalah untuk menciptakan masyarakat menjadi lebih baik. Kehidupan yang lebih baik merupakan kebenaran yang dapat diukur dari kekuatan atau power. Dalam islam kekuatan tertinggi hanyalah milik Allah SWT dan ilmu yang benar bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. AL-A’raf ayat 10 : Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian dimuka bumi dan Kami adakan bagimu dimuka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Allah SWT menciptakan sumberdaya di bumi dan isinya dengan tidak terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia, sedangkan orang barat menganggap lain. Anggapan orang Barat bahwa sumber daya itu terbatas adalah tidak benar. Akan tetapi kebanyakan orang tidak mensyukuri atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Sesungguhnya ketika manusia manusia berada di dalam kandungan sejak usia empat bulan telah ditetapkan rezekinya masing-masing oleh Allah SWT. Sebetulnya ketika Allah SWT menjatahkan rezeki untuk kita itu adalah rahmat. An-Nahl ayat 90 : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemunkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” Sehingga kita bekerja dengan sebaik-baiknya untuk niat berbuat baik (menolong). Dalam sebuah hadist dikatakan “Sesungguhnya segala sesuatu tergantung pada ... Read More »
Pentingnya Pasar Syariah dalam Islam
Program BPJS atau Badan Penjamin Jaminan Sosial sebenarnya sistemnya baik. Akan tetapi karena banyak menggunakan sistem konvesional, maka hukumnya menjadi haram. Dan yang sangat disayangkan, Pemerintah Indonesia akan mewajibkan hal haram kepada semua masyarakatnya. Hal ini memang menjadi taktik penjajahan sejak jaman Belanda. Yaitu untuk menguasai sektor ekonomi sehingga bisa menjajah manusia secara utuh. Seperti yang dialami oleh Ghaza sekarang, Amerika memblokade daerah Ghaza dari negara lain. Namun, dengan kuasa Allah SWT semua tumbuhan di Ghaza bisa hidup dengan subur sehingga rakyat Ghaza tidak mengalami kekurangan makanan. Di Indonesia, orang islamlah yang pertama kali merasa dan memperjuangkan nasib masyarakat Indonesia untuk keluar dari penjajahan. Yaitu Serikat Dagang Islam, organisasi yang memperjuangkan nasib ekonomi negara Indonesia. Kemudian munculnya beberapa organisasi lain yang ikut membangun Indonesia. Ini berarti bahwa sejarah Indonesia adalah Sejarah islam. Ada 4 elemen dari perekonomian islam yaitu adanya uang yang adil, akad-akad syar’i, ziswaf serta adanya pasar. Saat ini di Indonesia dengan mudah kita membangun sekolah islam, partai islam juga jumlahnya sudah banyak, tetapi kita tidak mempunya pasar islam. Di tempat umum juga sering terlihat adanya komunitas pecinta scooter, pecinta alam, pecinta vespa, tetapi tidak pernah ada yang namanya pecinta pasar islam. Inilah yang menyebabkan tidak adanya pasar islam di Indonesia karena belum ada orang- orang yang ingin membangunnya. Saat kita menjalankan salat pasti akan diajarkan yang namanya merapatkan shaf. Serta kita akan diajarkan untuk menjalankan salat sebanyak 5x waktu salat. Maknanya adalah kita diajarkan untuk saling membantu dan harus bekerja sama dalam segala hal. ... Read More »
Siapa Bilang MLM Haram?
Kafilah yang kesepuluh ini diisi dengan bedah buku Siapa Bilang MLM Haram? Rina Yuni Wijayanti, Ketua Dekom KSEI Undip yang menjadi pembicara pada kesempatan tersebut. Berikut rangkumannya. Akan datang kepada manusia suatu zaman (ketika itu) seorang tidak lagi peduli dengan apa yang dia dapatkan, apakah dari yang halal atau haram. (HR. Al- Bukhari: 2059). Hadist tadi sudah mulai terbukti saat ini. Banyak orang sudah tidak bisa membedakan yang halal dan yang haram. Terutama dalam mencari harta. Beginilah cara kerja MLM: pertama, perusahaan menjaring konsumen untuk membeli produknya. Kemudian dengan membeli produk tadi, pembeli diberikan formulir keanggotaan. Setelah mengisi formulir, pembeli diharuskan mengumpulkan para member baru menjadi peserta. Lalu begitu pun selanjutnya hingga terkumpul member- member baru. Contohnya level 1 adalah anggotanya 2, level 2 anggotanya 4, level 3 anggotanya 8. Ini merupakan contoh yang keanggotaannya 2 pangkat. Bagaimana bila 3 pangkat dan seterusnya bisa dibayangkan sendiri. Yang dilarang dalam sistem ini adalah karena hal ini adalah sama dengan cara kerja sel kanker . yaitu membelah diri terus menerus hingga menggerogoti tubuh sang manusia hingga berhenti karena kehabisan tenaga kemudian mati. Tak hanya seperti sistem kanker, tetapi sistem ini juga memiliki titik jenuh. Apabila suatu produk tidak lagi disukai oleh masyarakat atau jumlah seluruh manusia di dunia ini sudah menjadi member, maka tidak akan ada lagi member lagi. Islam melarang sistem ini karena dalam sistem ini hanya member yang level atas saja yang bisa menikmati laba yang banyak. Bila suatu saat, piramida member ini mengalami titik jenuh, maka level paling rendah ... Read More »
GDIE 2 – Matematika Petani
Grand Discussion Islamic Economic yang kedua ini (Kamis, 17 Oktober 2013) memdiskusikan tentang problematika pertanian di negeri kita tercinta, Indonesia. Presiden KSEI Undip, Maulana Syaiful Haq yang menjadi komandan dalam diskusi kali ini menjelaskan bahwa Indonesia yang dahulu dicap sebagai negara agraris sekarang justru mengalami banyak permasalahan tentang pangan. Mulai dari makanan-makanan yang banyak mengimpor dari luar negeri, harganya yang selangit, sampai kepada kesejahteraan para petani. Petani Indonesia banyak yang tidak sejahtera salah satunya karena kurangnya perlindungan pemerintah kepada mereka. Masalah yang lain adalah kurangnya pengetahuan petani sahingga menyebabkan petani kurang bisa mengelola tanah atau sawahnya dengan baik sehingga hasilnya pun kurang memuaskan. Misalnya ketergantungan petani dengan pupuk kimia menyababkan kualitas tanahnya menjadi memburuk sehingga hasil yang diperoleh semakin lama semakin sedikit. Ditambah lagi tidak ada regulasi yang jelas dari pemerintah sehingga tengkulak bisa dengan mudah memainkan pasar. Ini jelas merugikan petani apalagi ketika pemerintah memutuskan untuk mengimpor makanan-makanan yang sejenis dari luar negeri. Di sisi lain lulusan sarjana pertanian yang tiap tahun dihasilkan dari perguruan tinggi-perguruan tinggi tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut. Karena kebanyakan tidak mau terjun langsung membantu petani-petani kita bahkan memilih bidang pekerjaan lain yang tidak sesuai dengan background pendidikannya. Dari masalah-masalah di atas bisa menyebabkan petani frustrasi dan akhirnya tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk menjual tanah dan sawah yang mereka miliki. Sebagai gambaran, Ir. Muhaimin Iqbal dalam geraidinar.com menjelaskan bila petani Indonesia rata-rata memiliki lahan 0.25 hektar, maka di daerah yang paling subur sekalipun mereka hanya akan panen padi tiga kali. Katakanlah masing-masingnya 6 ... Read More »